ZERA DAN ARSYA
Arsya mulai membuka laptopnya dan mulai mengerjakan tugasnya, sambil mengerjakan tugasnya dia membuka msn. Dia sangat bahagia ketika teman mayanya yang bernama zera, online. Zera adalah seorang gadis muslim berkewarganegaraan indonesia yang sudah lama tinggal di Amerika, tepatnya washington DC mereka berteman sangat akrab walaupun tidak pernah bertemu dan hanya sebatas chat saja, mereka telah berteman selama lebih dari 5 tahun. Mereka pun sering share tentang hal pribadi maupun tugas sekolahnya.
Arsya pun mulai menyapa “Hi, i miss u so much lovely.”
Dan zera membalasnya, “ hello, i miss u too.how are you doing?”
“not too bad.” Jawab arsya
Zera pun mulai mengetikkan sesuatu. “ tebak sekarang saya lagi dimana?”
“ya di rumah lah” kata arsya
“yakin?”tanya zera
“ iya, malah yakin banget.”jawab arsya
“aku lagi di singapore.” Kata zera
“gak mampir ke Indonesia?” tanya arsya
“ aku Cuma nungguin nenekku yang dirawat di rumah sakit singapore, mungkin besok aku balik ke USA.” Jawab zera
“semoga nenekmu cepat sembuh.” Kata arsya
“iya makasih ya doanya. Tapi aku mau off dulu sepertinya nenekku anfal. Nanti aku telpon kalau aku mau on lagi. See you! Smooch! “ jawab zera singkat
Ketika arsya mulai mengetikkan jawabannya zera sudah off. Tugasnya pun sudah selsai, jam menunjukkan pukul 9 malam .dia memutuskan untuk tidur lebih awal karena dia harus bangun pagi besok. Arsya terbangun jam 10 malam ketika menyadari ponselnya berdering, dia mendapatkan sebuah pesan dari zera. Dia pun bergegas membukanya. “have a nice dream my friend. And i hope everything will be okay tomorrow.” Arsya tak membalasnya karena di a benar-benar ngantuk. Arsyapun melanjutkan tidurnya kembali.
Jam 4 pagi dia terbangun, setelah tidur pulasnya. Dia mulai menyiapkan bukunya,dan mandi sambil menunggu adzan subuh. Setelah adzan subuh berkumandang dia bergegas shalat dan sarapan. Setelah sarapannya habis dia bersiap-siap dan mulai menggunakan sepatu barunya yang dibeli oleh papinya dari canada. Diapun mengambil kunci mobilnya dan bergegas pergi ke JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL, tempat sekolahnya para bule nyasar.
Dia sampai disekolah jam 6.15 dia pun masuk ke kelasnya dan membereskan bangkunya yang sedikit berantakan. Di sekolah sudah cukup ramai, gurupun sudah banyak yang datang. Pelajaran yang pertama adalah matematika, dia tidak belajar. Ternyata hari itu ulangan. Untungnya dia bisa menjawab semua soal itu.Istirahatpun tiba arsya memutuskan ke kantin dan di tengah perjalanannya dia melewati kantor guru. Dia melirik ke arah sana dan dia berfikir mungkin ada yang mau masuk ke sekolah ini. Tiba-tiba ada seseorang yang menutup matanya dari belakang. Arsya merasa heran karena teman-teman bulenya tidak pernah melakukan hal sejahil ini. Dia pun mendengar sebuah suara wanita yang berkata. “let’s guess who is here?”
Arsya merasa suara ini bukanlah suara asing baginya. Diapun mulai membalikkan badannya. Dia merasa sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. “Zera, is you?”
Zera pun menjawab “yes, i am”
Arsya membatalkan niatnya untuk pergi ke kantin dan berbicara banyak kepada zera, zera mendapat kelas yang sama dengannya. Di kelas mereka duduk sebangku, mereka sama-sama terlihat sangat bahagia. Jam sekolah pun usai zera sengaja tidak minta dijemput, karena dia berniat untuk menginap di rumah arsya. Arsya pun menyetujui niatnya itu. Arsya langsung mengambil mobilnya di parkiran dan bergegas pergi ke rumahnya. Di sepanjang perjalanan mereka berbincang-bincang.
“kenapa kamu gak mau bilang kalau kamu ke Indonesia? Kan aku mau jemput kamu di AirPort!”tanya arsya
“ya kalau di kasih tau kagak seru dong?!”
“jadi kamu bohong semalem kamu lagi di singapore?”
“enggak, itu memang bener. Nenekku memang lagi sakit di singapore. Tapi udah sehat. Pas aku mau off sama kamu pesawat aku udah dateng.”
“kok cepet banget sih kamu ngurus pindah kamu di USA?”
“itukan sekolah international. Jadi sekolah itu sudah menjadi school sister sekolahku jadi gak terlalu susah.”
“rencana ini mendadak?”
“bisa dikatakan iya, karena papaku difitnah di sana. Jadi buat nenangin masalah di sana, papaku pindah sementara di sini.”
“ada rencana balik lagi?”
“mungkin, tapi tidak untuk tahun ini. Mungkin tahun depan untuk aku. Tapi buat keluargaku bulan depan mungkin udah pindah.”
“oo..”
Disela-sela pembicaraan ponsel arsya berbunyi. Ternyata ada telpon dari papinya, diapun cepat-cepat mengangkatnya “arsya, kamu mampir dulu ya beli shushi?”
“buat apa pa?”
“ papa ada tamu nanti di rumah, dia minta sushi.”
“tapi pa, arsya gak punya uang cash,uang arsya tinggal 20 rb. Kartu kredit juga udah papa blokir?”
“diblokir juga gara-gara siapa?ya udah 15 menit lagi kartu itu gak diblokir. Tapi Cuma untuk beli sushi gak yang lain!”
“sip.”
Arsya pun mengubah arah jalannya menuju mall yang terdapat restoran yang menjual sushi. Zera dan arsya turun dari
Mobil dan menuju restoran itu. Arsya pun telah membeli 8 porsi sushi untuk tamu dan dirinya tersebut. Di perjalanan keluar menuju parkir. Zera mampir ke toko baju dan membeli beberapa potong baju. Di samping toko baju tersebut terdapat sebuah toko berlian, dan zera menghampirinya. Zera tertarik kepada sebuah kalung berlian yang berbentuk awan dan didalamya terdapat bintang,seorang pelayan menghampirinya dan berkata bahwa kalung ini menandakan sebuah persahabatan. Zera bergegas membeli 2 kalung itu,tanpa sepengetahuan arsya. Mereka bergegas ke parkiran dan mulai menuju rumah.
Setelah sampai di rumah arsya mulai mengenalkan sudut-sudut ruangannya. Zera tampak nyaman dengan rumah arsya. Mereka sampai rumah jam 4.15 dan mereka berdua begegas shalat ashar. Setelah shalat ashar, arsya memberi tahu tugas-tugas zera yang harus dikerjakan. Jam 5.00 zera telah selsai mengerjakan tugasnya. Dari luar terdengar suara mobil yang mendekati rumah arsya, dari kamarnya arsya melihat papi dan maminya datang, tapi tak lama kemudian ada mobil yang menyusul. Tak lama kemudian turunlah seorang pria muda dan sepasang suami istri yang seumuran papi maminya. Arsya pun tak berniat keluar dari kamarnya.
“Arsya...” teriak papi dan maminya
Arsyapun bergegas keluar dan segera turun dari lantai atas. Zera menyadari bahwa arsya pergi zera mengikuti arah arsya.
“ kau sudah beli sushinya?”
“udah pa,tuh di atas meja makan!”
“kamu masih ingat ini siapa?”tanya mami sambil menunjukkan pria yang mungkin sebaya dengannya.
‘kaya’nya enggak tuh!” jawab arsya. Pria itu tersenyum dan berkata
“ah, masa’ sih? Saya saja masih ingat?udah tua ya?”
“maaf saya memang benar benar tidak ingat anda!” jawab arsya
“Sudah-sudah nanti saja berbicaranya , mending kita makan dulu.”kata mami
“bentar mi, ini ada temen arsya namanya zera dia mau nginep di sini.”
“ya udah, ajak dia makan!”
“ okey”
Setelah makan, para orang tua berbincang-bincang. Sedangkan arsya dan zera duduk di taman, pria itu mendekati mereka berdua.
“arsya, sudah lupakah kamu kepadaku?”
“aku benar-benar tidak ingat!jangan bertele-tele kalau kamu memang mau kenal kepadaku beritahu saja namamu semoga aku ingat.”
“aku sering memanggilmu boncel.”
“boncel?” arsya mencoba mengingat itu dia pun ingat akan sesuatu
“mail?”
“yes it’s me!”
“kamu di mana kok udah lama gak kelihatan?”
“aku ada di canberra, udah 13 tahun gak pulang ke Indonesia!”
“kenalin ini temanku namanya zera willmott”
“ hi, nice to meet you call me zera.”zera berkata
“and i’m ismail indiksarafa, call me mail!”
Mereka pun berbicang bincang tak sadar waktu menunjukkan jam 6 malam, dan terdengar adzan maghrib. Mereka semua bergegas shalat maghrib. Usai maghrib mail ingin check in di hotel. Sebelum pulang, mail berkata “temanmu cantik, aku minta nomor hp mu!”
Arsya memberikan nomornya, mail pun bergegas naik mobil mewahnya itu
Tak lama kemudian, hp arsya berdering dan mendapatkan sebuah pesan yang berisi
“arsya, ini nomor mail. Besok aku akan antar kalian ke sekolah, sekalian kenalan dengan zera.”
Arsya pun membalasnya “boleh saja, tapi kalau tidak tepat pada waktunya kami tinggal.”
Sambil membuka laptopnya zera bertanya kepada arsya,”mail itu tampan juga, apakah hatinya setampan parasnya?”
“mungkin saja” jawab arsya singkat
Mail adalah teman masa kecil arsya. Dari kecil arsya sudah menancapkan cintanya kepada mail. Arsya merasa berada diantara dua benua besar dan dua samudera besar , dia diantara dua pilihan yang memaksanya agar tidak egois. Tapi dia juga tidak bisa munafik kalau dia amat sangat mencintai mail.
Esokpun tiba zera telah lebih dulu siap dari pada arsya. Mobil mail pun sudah berada di depan rumah arsya. Zera memanggil arsya,yang baru saja mandi.
Mail sudah turun dari mobilnya, arsya menghampiri mereka berdua.
“kalian pergi saja dulu.” Arsya berkata dengan nada sinis
Mail langsung menarik tangan zera dan membuka pintu mobilnya. “mail, aku pergi sama arsya aja!”kata zera
“gak usah pergi aja dulu sono!”sahut arsya
“okey boss! Caw dulu ya!” jawab mail
Dengan perasaan tidak enak zera berangkat, tetapi di sisi lain zera merasa bahagia karena beberapa tahun terakhir dia tidak pernah bergaul dengan pria indonesia. Di perjalanan mereka berbicara banyak, sehingga banyak kecocokan dari mereka. Sesampai di gerbang sekolah zera bergegas turun. Tapi mail memanggilnya dan berkata “ zera, belajar di sekolah yang serius ya.. kita banggakan negara kita bersama!”
“siap !” jawab zera. Hati zera berbunga-bunga mendengarkan itu semua dan tak jauh perasaan yang dirasakan mail tak jauh berbeda.
Arsya sampai duluan, zerapun menghampiri arsya dan berkata “aje gile bo’.. mail itu baik banget! Baru kali ini gue kenal sama cowok indonesia setelah berbelasan tahun gue di amerika dan ketemu cowok yang memperlakukan gue semanis itu”
Arsya hanya menjawab “LOL”
“Kok lol sih?”
“norak banget!”
“norak? Apanya yang norak?”
“udahlah lupain aja!”
Sepanjang pelajaran zera tidak bisa konsentrasi, arsya juga heran sekaligus cemburu karena zera saling sms-an sepanjang istirahat.
Bel sekolah berbunyi dan semua murid di pulangkan. Arsya masih ada rapat osis dan tidak bisa mengantarkan zera pulang. Tak lama kemudian terdengar bunyi kelakson mobil mail, dan buru-buru zera menghampiri mobil mail, tanpa pamit kepada arsya.
Mail mengantarkan zera ke apartemen mewah milik zera. Di sana mail mengajak makan di restoran dekat apartemen zera. Di sana mail mengeluarkan jurus leluconnya sehingga zera semakin jatuh cinta kepadanya. Dan mail berkata”zera, sejauh ini aku ini seperti apa orangnya?”
“you’re funny one”
“aku beruntung bisa kenal sama kamu.”
“loh, kok bisa gitu?”
“ya, karena di aussie aku gak bisa jujur akan sifat aku sendiri. Aku tinggal di negeri orang, dan aku juga harus mengikuti adat orang. Menuruti sifat kebanyakan mereka !”
“sama, walau begitu aku selalu diingatkan untuk tidak mengikuti budaya orang barat kebanyakan.”
“begitu juga dengan ku,zera...”
“apa?”
“aku mau jujur sama kamu.”
“boleh aja, kamu mau bilang sama aku kalau aku itu orang yang nyebelin kan? Itulah kebanyakan oran g bilang?”
“bukan !”
“Trus?”
“aku suka sama kamu! Aku mau jujur kalau aku tertarik sama kamu . aku mau minta status yang lebih. Kamu mau jadi pacar aku?”
“terlalu cepat sepertinya. Beri aku waktu.kau mau jawabannya kapan?”
“terserah kamu. Aku tidak terlalu memaksa kamu, aku Cuma ingin jujur.”
“apakah kau benar-benar orang yang jujur.?”
“aku memang benar-benar ingin jujur, karena terlalu banyak dan lama waktu aku berbohong!”
“antar aku pulang.”
“ayo.!”
Sesampai di depan apartemen mobil arsya mendekati mobil mereka. Lalu, arsya mengajak zera pindah ke mobilnya dan menuju rumah zera.
“tadi, mail minta aku jadi pacarnya? Menurutmu terima atau tidak?”
“entahlah.semua itu tergantung kau”
“dia orang yang jujur. Aku suka orang yang jujur. Oh ya, ini kubelikan kalung buatmu gunakan ini, tanda persahabatan kita berdua.”
“terimakasih.kau suka orang yang jujur?”
“ya!”
“boleh aku jujur?”
“pintu jujurmu akan terbuka luas dihatiku. Bicaralah.”
“sesungguhnya kau juga suka pada mail”
“apa?!kau mau jadi pengkhianat?”
Zera tampak sangat marah dan arsya memutuskan pulang. Arsya menghabiskan waktu maghribnya di jalan. Dan sampai rumah saat adzan isya berkumandang.
Arsya langsung memutuskan tidur. Esokpun tiba, dia datang agak telat hari ini di papantulis tertulis “APAKAH ADA TEMAN YANG MENGKHIANATI TEMANNYA SENDIRI?” arsya heran.
Teman-teman bulenya mulai membuka kamus bahasa indonesia untuk menerjemahkannya. Zera tampak tak masuk sekolah, lalu siapa yang menulis itu. Saat adzan zuhur dia pergi ke masjid untuk shalat. Di tengah perjalanannya dia melihat zera dan mail sedang berpelukan mesra. Arsya langsung menampar mereka berdua
“kalian manusia atau binatang?”
“apa yang salah? Itu artinya mencintai!” jawab zera
“kau cemburu?” tanya mail
“tidak sama sekali.” Jawab arsya
Arsya langsung shalat, sedangkan mail dan arsya menunggu arsya keluar dari masjid. Sudah lebih dar stengah jam mereka menunggu arsya tak keluar jua.
Ada beberapa para jamaah yang meneriakkan bahwa ada orang meninggal saat sujud. Zera dan mail segera menghampirinya, ternyata benar itu arsya . zera merasa sangat bersalah, zera melihat kalung pemberiannya terdapat sebuah tulisan AKU MEMANG EGOIS, sejak saat itu zera menjadi seseorang yang depresi. Sedangkan mail meninggalkannya begitu saja.